1. Proses dan Teknik Desain Grafis
Secara
umum proses desain grafis dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Konsep
adalah hasil pemikiran tentang penentuan tujuan, kelayakan dan
segmentasi target / audiens. Konsep bisa didapat dari pihak non-grafis.
Termasuk: ekonomi, politik, hukum, budaya, dll. Orang yang ingin
menerjemahkan ke dalam bentuk visual Oleh karena itu, desain grafis
menjadi desain komunikasi visual karena dapat membantu orang yang
membutuhkan solusi visual.
B. Media
Untuk memenuhi kriteria segmentasi sasaran / sasaran maka perlu
dilakukan studi kelayakan media yang sesuai dan efektif untuk mencapai
tujuannya. Media cetak, elektronik, dan luar ruang.
C. Ide/Gagasan
Untuk menemukan kreativitas perlu dilakukan penelitian komparatif,
penelitian literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara, dll, agar
desain dapat diterima secara efektif oleh khalayak dan menghasilkan
kesan tertentu yang tidak dapat dilupakan. Terkadang, untuk mendapatkan
ide, Anda harus gila, membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, atau
bahkan bertabrakan / membuat hal-hal yang kontradiktif / kontradiktif.
D. Persiapan Data
Anda harus terlebih dahulu menyeleksi dan memilih data berupa teks atau gambar. Apakah data sangat penting sehingga harus muncul atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, lebih tidak jelas, atau dibuang sama sekali. Data tersebut dapat berupa data informasional atau data estetika.
Data informasi dapat berupa foto atau teks dan judul. Data estetika dapat berupa bingkai, latar belakang, garis, atau efek grafik datar. Saat menggunakan komputer untuk mendesain, data harus dalam bentuk angka / dokumen resmi, jadi peralatan untuk mengubahnya
Mirip dengan data digital seperti pemindai, kamera digital akan sangat membantu.
Tugas Desaier adalah menggabungkan data informasional dan data estetika menjadi satu
Sepenuhnya bersatu. Tujuan desain grafis adalah untuk menyampaikan pekerjaan dengan cara
Visual, jadi jangan biarkan estetika mengorbankan informasi / informasi.Anda harus terlebih dahulu menyeleksi dan memilih data berupa teks atau
gambar. Apakah data sangat penting sehingga harus muncul atau kurang
penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, lebih tidak jelas, atau
dibuang sama sekali. Data tersebut dapat berupa data informasional atau
data estetika.
Data informasi dapat berupa foto atau teks dan judul. Data estetika
dapat berupa bingkai, latar belakang, garis, atau efek grafik datar.
Saat menggunakan komputer untuk mendesain, data harus dalam bentuk angka
/ dokumen resmi, jadi peralatan untuk mengubahnya
Mirip dengan data digital seperti pemindai, kamera digital akan sangat
membantu.
Tugas Desaier adalah menggabungkan data informasional dan data estetika
menjadi satu
Sepenuhnya bersatu. Tujuan desain grafis adalah untuk menyampaikan
pekerjaan dengan cara
Visual, jadi jangan biarkan estetika mengorbankan informasi / informasi.
Anda harus terlebih dahulu menyeleksi dan memilih data berupa teks atau gambar. Apakah data sangat penting sehingga harus muncul atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, lebih tidak jelas, atau dibuang sama sekali. Data tersebut dapat berupa data informasional atau data estetika.
Data informasi dapat berupa foto atau teks dan judul. Data estetika dapat berupa bingkai, latar belakang, garis, atau efek grafik datar. Saat menggunakan komputer untuk mendesain, data harus dalam bentuk angka / dokumen resmi, jadi peralatan untuk mengubahnya
Mirip dengan data digital seperti pemindai, kamera digital akan sangat membantu.
Tugas Desaier adalah menggabungkan data informasional dan data estetika menjadi satu
Sepenuhnya bersatu. Tujuan desain grafis adalah untuk menyampaikan pekerjaan dengan cara
Visual, jadi jangan biarkan estetika mengorbankan informasi / informasi.
E. Visualisasi
Faktor yang membuat desain menadi menarik secara visual, antara lain :
a. Pemilihan Warna
Setelah
mengurutkan data berdasarkan prioritas, kini Anda dapat menentukan warnanya
Cocok untuk pekerjaan Anda. Pemilihan warna dapat ditentukan dengan konsep
analisis Dan strategi yang telah ditentukan sebelumnya. Jika konsep warna
adalah milik Anda Dapatkan keuntungan dari proses analisa dan strategi,
tentunya pekerjaan Anda akan lebih mudah Instruksi. Tetapi bagaimana jika Anda
sama sekali tidak memiliki syarat? Batasan warna?
Berikut adalah beberapa tips dari pemilihan warna ?
1.
Pada usia berapa karya Anda akan dipajang? Jika Anda seorang remaja, silakan
gunakan warna Cerah akan sesuai. Jika Anda sudah tua, Anda hanya bisa
menggunakan warna hitam dan putih Individual atau grayscale.
2.
Pertama, tentukan apakah warna latar belakang gelap, terang atau gelap. Medium,
setelah itu Anda dapat menentukan warna yang cocok dengan warna latar belakang.
3.
Dapatkan warna dari data color yang paling penting. Jika lebih banyak data
gambar Banyak warna alami (hijau dan coklat), Anda dapat mengekstrak dari
elemen warna.
b. Layout
Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur desain grafis baik dalam berbentuk teks atau gambar menjadi media komunikasi yang efektif. Pekerjaan layout memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti : Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus, dan Kontras. Terkadang kita lebih sulit dalam memenuhui semua kaidah tersebut sehingga kita fokus pada salah satu kaidah tersebut dan berkompromi dengan kaidah lainnya.
c. Finishing
Seperti pada halnya dalam pembuatan sebuah bangunan, material dan kerangka sudah tersusun rapih tetapi tanpa adanya kramik tidak dapat menyelesaikan pembangunan tersebut. Maka dari itu agar dapat membuat proses pembangunan menjadi lebih megah dan unik perlu penambahan
detail berupa textur, efek, cahaya dan bentuk – bentuk harmonis. Dalam hal
efek, software ang baik digunakan adalah Adobe Photoshop dan Adobe After
Effectc bahkan3DStudioMax.
F. Produksi
Setelah
desain selesai, maka sebaiknya desain terlebih dahulu di proofing (Print
Preview Sebelum Cetak Mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada
kesalahan, maka desain Anda siap diperbanyak.
a. Desain sebagai Pemecah Masalah
b. Makro dan Mikro Masalah
c. Pertanyaan bukan Jawaban
Seringkali, masalah desain bukan apa yang kita pikirkan pada awalnya dan itu seringkali ide yang baik untuk mulai dengan mempertanyakan masalahnya. Jadi mudah untuk menganggap bahwa desain adalah jawaban untuk memecahkan Masalahnya, namun hal ini mungkin berarti bahwa sebuah pertanyaannya sudah ditanyakan dan ketika gilirannya menjawab. Dalam kasus iklan, mungkin ada beberapa cara untuk meningkatkan penjualan produk. Salah satunya adalah untuk mendesain ulang gambar yang visual atau iklan, tapi ini bukan satu-satunya cara. Masalah sebenarnya mungkin bahwa produk tidak memenuhi persyaratan target penonton dan malah mungkin memerlukan reposisi dalam pasar daripada mendesain ulang. Karena ada lebih dari satu solusi untuk masalah, ada juga seringkali lebih dari satu pertanyaan yang perlu ditanyakan. Ini mungkin terjadi bahwa seorang klien yang terlibat suatu desainer untuk memecahkan masalah tidak mungkin telah meminta sendiri pertanyaan yang tepat untuk memulai.
3. Proses Desain Grafis Animasi
Desain grafis pada pembuatan animasi terdiri dari beberapa proses, yaitu :
a. Storyboard
Dalam membuat animator, seorang animator tentunya harus membuat alur ceirta dari awal sampai akhir, proses storyboard ini sangatlah penting untuk proses lanjut produksi, dan proses storyboard dapat dilakukan secara berkelompok. Pembuatan storyboard selain
mengenai alur cerita, tapi juga mengenai ekspresi ketika beradegan, komunikasi dalam
bentuk apapun, dan juga detil-detil lain yang bersifat menjelaskan jalannya cerita.
Storyboard yang bagus akan berpengaruh pada efektifitas pembuatan animasi secara
keseluruhan, penting!
b. Desain Karakter
Setelah proses stroyboard selesai, karakter bermain akan dibuat. Seorang animator akan melakukan pengambilan gambar dengan video sebagai refeerensi ekspresi.
Tipsnya adalah, pastikan setiap ekspresi atau sikap dapat tergambar jelas, antara kalian
ambil gambarnya sendiri atau mencari referensi ekspresi atau kegiatan serupa melalui
Youtube.
c. Masa Produksi
Dalam masa produksi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat frame kunci dan in beetween. Frame kunci (keyframe) adalah gambar sketch yang berisikan
gambaran besar suatu cerita, sedangkan in between adalah penyempurnaan gambar
keyframe dengan menambahkan gerakan objek dalam cerita tersebut. Setelah gambar
sudah jadi di komputer, maka proses selanjutnya adalah melakukan pewarnaan pada
objek-objek dalam setiap frame.
1. Editing dan finishing
Tahap terakhir, dilakukan tahap seperti menggabungkan frame-frame yang sudah dibuat,
lalu memberikan suara (jika diperlukan) dan melakukan editing pada video yang sudah
jadi. Penyesuaian dalam video editing yang diperhatikan seperti durasi, dubbing, transisi
antar frame, dan lain-lainnya.
REFRENSI
https://ourscientific.wordpress.com/2019/10/19/proses-dan-teknik-dalam-mendesain-modelgrafik/
https://ourscientific.wordpress.com/2019/10/19/proses-disain-grafis-animasi/
https://ourscientific.wordpress.com/2019/10/19/proses-desain-grafis-web/
0 komentar
Post a Comment